NEW WORLD

in my dream, in your dream, in our dream to be the ones

Saturday, June 9, 2012

Lembah Mandalawangi...

aku tak tahu seperti apa ia, kata orang ia begitu indah, kata orang ia tempat hijrah penat yang hangat.
aku tak tahu di mana ia berada, dalam ketinggian berapa, dalam cuaca seperti apa
yang aku percaya ia pernah berkabut, ia sepi, ia hanya ditemani edelweiss
ia sepi, ia sendiri, apakah memang tak ada yang ingin berhuni di sana bersama lembah nan elok
sementara dalam camp-camp, atau memang seperti itu karena ia inginkan selalu sendiri
selalu dalam sepi dan selalu indah untuk bercerita pada hati masing-masing.
Lembah Mandalawangi

gunung itu apakah benar-benar sejuk,
puncak itu apakah benar-benar membuatku berada di atas,
semakin dekat semakin lekat dengan langit,
dan..
lembah itu apakah benar-benar damai,
edelweiss itu apakah benar-benar membuatku berada di keterluasan,
semakin lepas semakin bebas dengan angin,
karena...
Pangrango
karena...
Mandalawangi

suatu ketika pasti kutahu jawaban itu,
aku tahu balasan atas pertanyaan ini olehku sendiri,

suatu ketika aku akan menapak di sana,
menyentuh ia lembut,
memandang ia tak terbatas,
sunset di Pangrango
hingga ia akan terus berada dalam jangkauanku
dekat bersamaku untuk beberapa saat
lalu aku benar-benar duduk di sana,
menghirup segar dalam terpaan angin,
lalu aku benar-benar melangkah hingga puncak,
hingga senja lalu pagi lalu waktu yang akan mengajakku kembali ke bawah
dan memandangmu dari bawah,
lalu menjauh dalam kedamaian,
dalam kepuasan,
dengan cerita yang kuperoleh darimu

suatu ketika kembali kutulis tentangmu dengan cerita yang lebih
entah berapa lama lagi dari hari ini...
atas ijin Tuhanku.