setiap nafasku adalah arti, setiap detak jantungku adalah makna
ia bergejolak begitu bergairah menempa segala asa yang merah indikasi kedamaian menjalar dalam sarira penuh aura bersahaja
ia...
cahaya yang tak pernah meredup, sekalipun ia tertidur
cahaya yang tak akan bisa pasi walau ditiup tanpa jeda
tetap tegar dan gemerlapkan romannya atau mati bersirna daya
aku hidup di atas lembar baru, terbuka ketika aku mulai hilang tak terarah
bersepi, berkelana menyesaki tiap anugerah yang tiada mampu kupahami
belum sesadar hasratku tuk mengetahuinya
dan kini, tak perlu berlama aku tahu,
tergugah oleh langkahku yang sempat tersendat pasif
aku dalam nafasku, dalam setiap hembus dan hela yang tiada berjeda
dibalut lembut segar paparan jiwa nafas yang panjang
baca ia konsumsi pribadi baca ia katakan sendiri baca ia pelega diri baca ia bukan abadi
NEW WORLD
Thursday, October 6, 2011
Friday, September 30, 2011
berubah
aku biarkan waktu berganti, lewat begitu saja di depanku bahkan di sampingku lalu menebas di sekelilingku
aku diam tak bergerak lalu ku sadari semua telah pergi
lalu aku di sini sendiri mengais sisa-sisa cerita tak bertuan tanpa kenang
rindu padanya pada mereka yang selalu tertawa di sampingku
mengejar anugerah yang kuhentakkan dalam memori ini
seingatku walau tanpanya aku tak akan pernah merapuh, tanpa mengeluh
namun kini aku bimbang, aku takut, tak peduli lagi siapapun yang telah mengharukan kisah kita
seiring mimpi yang sempat terucap dan terungkap pasi hanya khayalan yang sanggup menjawab pasrah
aku mengenang seluruhnya, sesempurnanya senyummu untuk langit untuk bintang dan untuk menara di atas sana
pergi apakah mampu tuk kembali lagi, bersamaku lagi, beriring di sini merangkai yang pasti
akankah, terikrar kembali wacana tentang hati yang terpatri
hilang sekejap terusik di bawah altar gemerlap cahayamu diterpa sunyi dan menyisakan aku sendiri
liarkanku merenung, aku tak mau tahu, tak mau mengerti
yang kuinginkan kalian ada di sini wahai cerita yang pernah dan selalu ada di hidupku
Di akhir lirik ini, aku harus bangkit, walau belum menemukan hal yang sama bahkan lebih dari ini tapi aku harus ingatkan lagi kenapa aku bisa di sini di atas sesuatu yang baru dan menjadi bagian yang baru. baru baru dan baru
the new one for u for u just for u....
aku diam tak bergerak lalu ku sadari semua telah pergi
lalu aku di sini sendiri mengais sisa-sisa cerita tak bertuan tanpa kenang
rindu padanya pada mereka yang selalu tertawa di sampingku
mengejar anugerah yang kuhentakkan dalam memori ini
seingatku walau tanpanya aku tak akan pernah merapuh, tanpa mengeluh
namun kini aku bimbang, aku takut, tak peduli lagi siapapun yang telah mengharukan kisah kita
seiring mimpi yang sempat terucap dan terungkap pasi hanya khayalan yang sanggup menjawab pasrah
aku mengenang seluruhnya, sesempurnanya senyummu untuk langit untuk bintang dan untuk menara di atas sana
pergi apakah mampu tuk kembali lagi, bersamaku lagi, beriring di sini merangkai yang pasti
akankah, terikrar kembali wacana tentang hati yang terpatri
hilang sekejap terusik di bawah altar gemerlap cahayamu diterpa sunyi dan menyisakan aku sendiri
liarkanku merenung, aku tak mau tahu, tak mau mengerti
yang kuinginkan kalian ada di sini wahai cerita yang pernah dan selalu ada di hidupku
Di akhir lirik ini, aku harus bangkit, walau belum menemukan hal yang sama bahkan lebih dari ini tapi aku harus ingatkan lagi kenapa aku bisa di sini di atas sesuatu yang baru dan menjadi bagian yang baru. baru baru dan baru
the new one for u for u just for u....
Thursday, September 29, 2011
the new one
aku berada di sini tepat di atas awan yang tengah membawaku dalam ilusi mengalir dengan degup bersemai kehangatan...
damai....
aku berada di sini di antara rumus alam yang menggugah sarira menelusuri semak duri melintang berikan rintangan pada laju ini...
perih....
aku sekarang di tempat yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya, utuh dalam himbauan dan petuah haru dari aura yang menjamahi hatiku...
payau....
saatnya membuka jalan baru, mengelanakan langkah tanpa semu mengusangkan yang lalu, namun aku tetap ingin menoleh ke belakang kembali pada tapak-tapak pias yang perlahan mulai mengubur bekas kerentaan cerita yang berbaur dalam waktu meliuk-liuk di atas segala tumpah ruas pekat kehidupan...
basi....
aku dengarkan lagu, pahamkan sepoi hidup begitu hirup menebas telaah dan semakin berarah ruas ke ujung deru nikmat lalu terpikat dekat sekat sekarat...
berat....
damai....
aku berada di sini di antara rumus alam yang menggugah sarira menelusuri semak duri melintang berikan rintangan pada laju ini...
perih....
aku sekarang di tempat yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya, utuh dalam himbauan dan petuah haru dari aura yang menjamahi hatiku...
payau....
saatnya membuka jalan baru, mengelanakan langkah tanpa semu mengusangkan yang lalu, namun aku tetap ingin menoleh ke belakang kembali pada tapak-tapak pias yang perlahan mulai mengubur bekas kerentaan cerita yang berbaur dalam waktu meliuk-liuk di atas segala tumpah ruas pekat kehidupan...
basi....
aku dengarkan lagu, pahamkan sepoi hidup begitu hirup menebas telaah dan semakin berarah ruas ke ujung deru nikmat lalu terpikat dekat sekat sekarat...
berat....
Subscribe to:
Posts (Atom)